Saturday, May 25, 2013


Apabila anda mendengar kata game,maka yang terpikirkan adalah suatu permainan yang mengasyikkan dan mudah untuk dimainkan,namun ternyata dibalik hebatnya permainan atau game itu terdapat latar belakang pembuatan permainan yaitu pembuatan konsep. konsep adalah suatu ide pemikiran sebelum membuat suatu produk. Dalam hal ini konsep game adalah suatu ide yang membuat game tersebut terlihat bagus, bahkan bagus atau tidaknya sebuah game dapat terlihat dari konsep dari game tersebut. model model game tersebut adalah game jenis R.P.G. , Adventure , Action.
Game Designer membuat blueprint dari game yang akan dibuat. Sehingga pekerjaan artist dan programmer akan lebih terarah.

Sebelum membuat game,para developer game harus membuat ide berdasar konsep pertanyaan dasar yang harus dibuat apabila ingin membuat game yaitu :

  1. Apa saja yang akan menjadi aturannya?
  2. Bagaimana tolak ukur penilaian gamenya (skor)
  3. Bagaimana pergeseran tingkat kesulitan seiring dengan jalannya game?
  4. Apa yang membuat game ini menyenangkan?
  5. Membuat Mock-up game. Mock-up adalah gambaran kasar/sketsa yang menggambarkan game seperti apa yang kita inginkan.
  6. Membuat Storyboard, yaitu gambar berurutan yang menunjukkan level dari tiap game atau menggambarkan adegan-adegan tiap kejadian yang berbeda-beda.
  7. Menentukan genre. Terkadang seorang Game Designer membuat eksperimennya sendiri. Sering kali mereka mencoba menggabungkan beberapa tipe genre menjadi sebuah game yang unik. Bisa jadi mixing genre itu berbuah hasil yang baik, atau tidak jarang juga malah gagal.
  8. Gameplay, deskripsikan apa yang akan player lakukan di dalam game.
  9. Fitur, buat daftar apa saja yang akan menjadi fitur dalam game itu. Misalkan grafis yang tidak biasa, gameplay yag menarik, dan lain-lain.
  10. Setting, deskripsikan dunia gamenya. Termasuk konsep art yang akan digunakan. Jika game ini kuat di storynya, maka tambahkan fitur yang mempengaruhi jalan cerita.
  11. Story, jika gamenya mempunyai jalan cerita, maka berikan penjelasan mendetil. Perkenalkan karakter utama, identifikasikan masalahnya, deskripsikan penjahatnya, dan jelaskan bagaimana hero akan mengalahkannya.
  12. Target audience, game ini akan dipasarkan untuk remaja kah? Remaja pria atau wanita kah?
  13. Hardware Platform, jelaskan untuk device apa game ini akan dibuat. Apakah untuk PC, Console, Mobile, Handheld, dan lain-lain.
  14. Estimasi jadwal, budget, dan P&L. Jika kita juga bekerja sebagai publisher, maka kita juga harus menentukan jadwal pengerjaan, budget yang akan dikeluarkan, dan profit & lossnya.


Apabila pertanyaan dasar diatas sudah terpenuhi maka untuk mendesain sebuah game diperlukan sebuah layout dan interaksi  dari game nya  yaitu  :

  1. Level Design, mendesain setiap levelnya, termasuk fitur, tingkat kesulitan, dan tema dari setiap level.
  2. World Design, merancang dunia dalam game. Cerita asal muasal game ini, seting kejadian, dan tema keseluruhan dari game dibahas di dalamnya.
  3. Game Writing, merancang setiap dialog dan jalan cerita dari game.
  4. User Interface Design, mendesain interaksi user dan segala feedbacknya, misalnya ketika kita memukul pohon, apa yang akan terjadi.
  5. Content Design, merancang karakter, barang, equipment, misi, dan lain-lain.
  6. System Design, merancang game rules dan rumus-rumus matematika secara garis besar.


GRAFIK :

Grafik adalah karangan visual yang dapat memberi satu atau lebih keterangan visual. Grafik ini bisa juga diartikan sebagai kombinasi dari gambar-gambar, lambang-lambang, simbol-simbol,  huruf,  angka,  kata, lukisan, sketsa yang dijadikan satu kategori untuk memberikan konsep dan juga ide dari pengirim kepada sasarannya dalam menyampaikan informasi.


KATEGORI GAME :
  1. Action, Genre ini merupakan macam game yang paling populer. Game jenis ini membutuhkan kemampuan refleks pemain dan timing yang tepat. Contohnya Pointblank, Call Of Dutty, Crysis dll.
  2. Adventure, pemain diajak berpetualang seperti menelusuri sungai melewati gua dan lain-lain. Contohnya Assasin Creed, Super Mario, Hitman dll.
  3. RPG, Dalam game ini pemain dapat memilih satu karakter untuk dimainkan. Seiring dengan naiknya level game, karakter tersebut dapat berubah, bertambah skill, bertambah senjata, bertambah hewan peliharaan dan lain sebagainya. Contohnya Final Fantasy, World of Warcraft, Ragnarok dll.
  4. Sport, dunia olahraga dengan sedemikian rupa dibawa ke dalam komputer atau konsol. Contohnya PES, NBA, Tony Hawk Pro Skater dll.
  5. Fighting, sebuah permainan dimana pemainnya diajak untuk berkelahi satu sama lain. Contohnya Street Fighter, Teken, Smack Down dll.
  6. Race, pemain dapat memilih kendaraan, melaju di arena balap. tujuannya hanya satu yaitu menuju garis finish. Contohnya Need For Speed, Grand Tourismo, Moto GP dll.
  7. Puzzle, sebuah permainan teka-teki, berfikir, menghitung dan sebagainya. Contohnya Tetris, Bomberman, Minesweeper dll.




Sumber :
http://agatestudio.com/blog/2011/11/game-dev-heroes-game-designer/
http://imild.wordpress.com/2013/05/20/game-designer-sang-visioner/
Pada era sekarang  perkembangan game sudah maju,bahkan game game pun karakternya sudah menyerupai karakter aslinya begitupun terhadap efek efek yang dikeluarkan  dari proses permainannya.
Dibalik efek efek komputer yang mutakhir terdapat proses mesin yang sangat luar biasa,itulah kehebatan dari Game Engine.

Game Engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game dan beserta efek didalamnya. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas ini biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.

Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :

  • Tools/Data
  • System
  • Console
  • Support
  • Renderer/Engine Core
  • Game Interface
  • The Game
  • RealmForge
  • Truevision3D
  • OGRE


Sebuah game engine memungkinkan penggunaan kembali komponen komponen yang dapat mempercepat hadirnya game menjadi nyata di layar monitor mu. Beberapa diantara nya yang termasuk dengan itu adalah deteksi tubrukan, tampilan grafis, setting dalam game, artificial intelligence dan lain lain. Semua komponen tadi disatukan dalam satu pake game engine. Artist dan Developer, dapat menambahkan pustaka texture dan model sendiri untuk dijadikan tokoh utama atau setting dunia dalam sebuah engine. Sekali lagi dalam analogi game, model dan texture dalam game engine bisa dibilang sebagai body dan aksesoris mobil.
Sebuah game engine dibagi lagi menjadi dua bagian besar. Yaitu API dan SDK. API ( Applicaiton Programming Interfaces ) adalah bagian operating system, services dan libraries yang diperlukan untuk memanfaatkan beberapa feature yang diperlukan. Dalam hal ini contohnya DirectX. Sementara SDK adalah kumpulan dari libraries dan API yang sudah siap digunakan untuk memodifikasi program yang menggunakan operating system dan services yang sama. Biasanya, game engine menyertakan keduanya.

Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.
Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.

Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
Merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga terserah kita bagaimana mengembangkan game tersebut.

SEJARAH GAME ENGINE

Pertama kali “Game Engine” muncul pada pertengahan yaitu 1990-an, terutama dalam kaitannya dengan game 3D seperti orang pertama shooters (FPS). Begitulah popularitas id Software permainan Doom dan Quake. Perangkat lunak grafis, karakter, senjata, dan tingkatan permainan dirancang oleh mereka sendiri. Konsep dari game engine sebenernya cukup gampang, yaitu bahan dasar yang diperlukan sebuah game untuk menjalankan tugasnya, merender pixel demi pixel, menghitung physiscs, memperkirakan input tombol, dan lain hal, yang memungkinkan developer kreatif dapat membuat sebuah game dengan engine yang sama menjadi unik satu sama lain. Di analogikan sebagai sebuah mobil, game engine sudah merupakan bagian mobil, sekitar 50% jadi. Mesin dan rangkaian sistem pengapian, sampai pembuangan. Kurang body dan aksesoris.


TUJUAN

Mesin permainan menyediakan seperangkat alat pengembangan visual selain komponen perangkat lunak dapat digunakan kembali. Alat ini umumnya diberikan dalam lingkungan pengembangan terintegrasi untuk mengaktifkan disederhanakan, pesatnya perkembangan game dengan cara yang berbasis data. Pengembang game engine mencoba untuk “pra-invent the wheel” dengan mengembangkan suite perangkat lunak yang kuat yang meliputi banyak elemen adalah game developer mungkin perlu membangun sebuah permainan.

Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan, dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis, hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini nggak berguna, bagi developer cerdas dan berdaya kreativitas tinggi, game engine bapuk seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine seperti ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman, dan secepatnya merilis game game mereka.


Sumber :
http://optionsface.blogspot.com/2012/06/game-engine-ptg15.html
http://stefanuskaparang.wordpress.com/2010/03/12/analisa-game-engine/

Thursday, May 2, 2013


RENDERFARM

Pada kali ini saya akan membahas teknologi yang baru pada era perfilman saat ini, terutama perfilman animasi studio grafis, dikarenakan era film saat ini banyak memunculkan adegan adegan fiksi maka dibutuhkan bantuan komputer untuk mengolah grafis seperti CGI dalam pembuatan objek objek fiksional ,namun didalam pengolahan grafis tidak semudah ketika anda menonton film, dibalik hebatnya aksi aksi para aktor terdapat beberapa objek hasil dari visualisasi  komputer dimana objek tersebut diselipkan pada beberapa frame adegan, bahkan mata awam pun tidak dapat membedakan mana objek yang nyata dan  objek rekaan hasil dari olahan grafis komputer. 

Teknologi ini adalah RENDER FARM,Render Farm atau Peternakan Render adalah suatu kumpulan komputer (Computer Cluster) yang dibangun untuk mempercepat rendering suatu animasi atau image yang biasanya digunakan untuk keperluan pembuatan film dan visual-visual efek untuk siaran TV.

Sebagai contoh didalam film Transformers 2, jika merender keseluruhan film dengan menggunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi terbaru akan memakan waktu selama 16.000 tahun, dengan contoh lain untuk berbagai film yang mengadopsi berbagai objek virtual tanpa menggunakan teknologi render farm waktu render yaitu mencapai 40 juta jam untuk Monsters vs Aliens, 30 juta jam untuk Madagaskar: Escape 2 Africa, dan 6,6 juta jam untuk Revenge of the Sith. wow, jumlah yang sangat membuat orang terkagum bukan? apalagi dalam beberapa frame resolusi IMAX diperlukan untuk Devastator, tokoh dalam Transformers 2: Revenge of the Fallen, mengambil hingga 72 jam per frame. Bagaimana sebuah film dibuat hanya untuk merendernya diperlukan puluhan juta jam. Dimana hanya menghasilkan setidaknya 30 - 120menit film.

Devastator pada film Transformer

Dengan digunakan teknologi Render Farm hanya butuh beberapa tahun saja termasuk proses pembuatannya. Begitulah  hebatnya teknologi Render Farm. Render Farm  memang hanya bisa dibuat oleh Rumah Produksi Raksasa seperti Pixar, Imax dan lainnya. Sementara untuk studio kecil, biasanya memiliki 'render farms' yang dibuat sendiri, tentunya dengan spesifikasi yang jauh lebih kecil. Biasanya render farm untuk studio kecil terdiri dari sekitar 14 komputer.



Sistem Render Farm

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa Render Farm merupakan kumpulan banyak komputer yang membentuk sebuah Cluster dalam satu jaringan. Konsepnya seperti ini, coba anda bayangkan ada 5 unit komputer dengan spesifikasi utama menggunakan 6 Core prosesor berkecepatan 3Ghz. Sekarang kita bentuk itu menjadi suatu Farm maka kekuatan Render Farm ini akan menjadi 6 Core prosesor x 5 unit = 30 Core. Setiap Core prosesor tersebut berkecepatan 3Ghz, jadi total kecepatan Render Farm tersebut adalah 3Ghz x 30 Core = 90Ghz. Dengan contoh sebuah Render Farm sederhana diatas, dapat kita bayangkan bagaimana cepatnya sebuah Render Farm sederhana dalam merender gambar resolusi tinggi atau animasi singkat.

Salah satu cara yang digunakan untuk mempercepat penyelesaian proses render adalah dengan menggunakan teknik Parallel komputer dengan menggunakan jaringan clustering. Parallel komputer merupakan teknik menggabungkan beberapa unit komputer sekaligus untuk mengerjakan proses yang telah dibagi-bagi secara bersamaan. Ide untuk menggunakan parallel komputer berawal dari permasalahan waktu proses render animasi 3D jika menggunakan satu komputer bisa memakan waktu yang cukup lama dan menghasilkan hanya sebuah hasil frame gambar dari proses rendering animasi 3D, jika sebuah file animasi render yang diproses menggunakan proses parallel komputer atau dengan konsep jaringan cluster bisa menghasilkan waktu seoptimal mungkinjika sebuah file animasi render yang diproses menggunakan proses parallel komputer atau dengan konsep jaringan cluster bisa menghasilkan waktu seoptimal mungkin dan menghasilkan bagian-bagian frame dari proses rendering. Artinya setiap bagian-bagian dari proses rendering animasi tersebut diproses di komputer client dan waku yang dicatat dari proses tersebut disimpan di komputer master.


 
Skema Render Farm


Di dalam implementasi dari proses rendering yang dilakukan oleh seluruh komputer client dapat dihasilkan masing-masing waktu dari proses hasil frame gambar di komputer master. Perbedaan hasil dari waktu proses rendering menggunakan single komputer dan parallel komputer yang dilakukan menghasilkan masing-masing waktu dari hasil pengambilan frame gambar render. Dari hasil waktu tersebut bisa dibuat selisih waktu yang dihasilkan dari waktu rendering dari kedua metode single komputer dan paralel komputer.
Contoh Cluster Komputer


Sumber :

Google Search